Jumat, 05 Oktober 2012

SEBUAH BANJIR DAHSYAT YANG PERNAH TERJADI DI BUMI


SEBUAH BANJIR DAHSYAT YANG PERNAH
 TERJADI DI BUMI
Oleh: Adi Putra Wijayantara, S.Th

 Kurang lebih seratus kasus penelitian sejarah, terdapat catatan tentang air bah yang ditemukan dalam setiap daratan. Beberapa Agama dunia dan juga tradisi memiliki cerita yang hampir mirip dengan peristiwa air bah. Matsywatara merupakan legenda kuno agama Hindu yang percaya bahwa jika dunia dirusak oleh air bah maka Wisnu datang dalam bentuk ikan yang disebut Matsya dan pergi menyelamatkan Manu, nenek moyang manusia.
 Menurut legenda Yunani, manusia di bumi menjadi jahat. Akhirnya Zeus, pemimpin tertinggi dewa-dewa dalam mitologi Yunani ingin menghancurkan manusia dengan banjir bah. Sebelumnya ia memperingati seorang manusia yang bernama Deukalion dan isterinya Pyrrha tentang bencana tersebut. Mereka ditempatkan dalam peti kayu yang luas oleh Prometheus, salah seorang dewa. Sembilan hari sembilan malam banjir memenuhi semua lapisan bumi. Dan peti tersebut kandas di puncak gunung Parnassus.
Di Babelonia, seorang bernama Utnapishtim diperingatkan oleh seorang dewa yang bernama Gilgamesh untuk membuat bahtera dan meletakan segala jenis binatang didalamnya karena banjir akan datang. Ketika banjir berakhir kapal kandas di gunung Niser. Sastra kuno Mesopotamia, Epik Atra-Haris berisi kisah mengenai penciptaan, pertumbuhan jumlah penduduk dan kerusakan oleh air bah yang memiliki kesamaan dengan Kejadian 2-9.
Di daratan kuno yang sekarang dikenal dengan nama Meksiko, ada sebuah suku Indian yang disebut ”Toltek” sebuah kata untuk banjir besar. Dalam legenda mereka, sebuah banjir menghancurkan dunia pertama tahun 1916 setelah dunia diciptakan. Hanya beberapa yang selamat dalam ”Toptlipetlokali” sebutan untuk bahtera. Juga di daratan Cina, yang terkenal dengan banyak legenda, juga menceritakan legenda tentang banjir bah.

BUKTI ILMIAH
            Sepertinya tidak puas bagi kita hanya mendengar peristiwa tersebut dari dongeng saja. Berikut ini ada beberapa bukti ilmiah yang pasti akan semakin membuka pikiran kita tentang adanya air bah yang dahsyat itu.
  1. Punahnya Dinosaurus. Kata Dinosaurus berarti kadal ganas. Beberapa ahli telah menemukan fosil dari dinosaurus. Dinosaurus pernah hidup sebelum air bah, tetapi dunia sesudah  air bah tidak menunjang peluang hidupnya dinosaurus. Punahnya dinosaurus ini juga karena mereka telah tergiring bersama-sama dalam bahaya atau suatu malapetaka dahsyat yang tentunya itu adalah air bah.
  2. Batu Bara. Batu bara merupakan sisa-sisa peninggalan sejumlah besar timbunan tumbuh-tumbuhan yang telah membatu yang mengalami karbonisasi. Batu bara merupakan benda yang terbentuk oleh karena adanya sejumlah besar tumbuh-tumbuhan yang berpindah tempat, tertimbun mengalami pembusukan dan terkubur dalam lapisan tanah secara besar-besaran pada masa terjadinya air bah. Batu bara juga ditemukan dalam jumlah besar di kutub selatan bumi sekali lagi ini merupakan petunjuk bahwa ada semacam malapetaka yang dahsyat yang pernah terjadi yaitu air bah.
  3. Minyak Bumi. Minyak bumi merupakan sisa-sisa yang telah berubah bentuk dari binatang-binatang laut yang telah terperangkap dan terkubur dan juga percampuran dari fosil binatang yang bertulang belakang. Kehadiran minyak bumi juga disebabkan adanya malapetaka yang menyatukan hewan laut dan darat sehingga menghasilkan minyak bumi. Minyak bumi juga ditemukan disetiap belahan bumi ini, sekali lagi ini membuktikan adanya air bah yang menyeret binatang tersebut.
  4. Laut air asin didaratan. Ada banyak bukti tentang adanya laut asin dipedalaman dan daratan. Beberapa diantara telah hilang namun ada juga yang masih tersisa. Marcopolo pada tahun 1280 membuat peta tentang adanya danau berair asin yang sekarang ini telah kering dan menjadi tambang garam. Australia Tengah, Siberia, padang pasir Sahara dan India memberitakan adanya air asin didaratan. Laut asin juga ditemukan di pegunungan Andes di Bolivia, Amerika selatan, pada ketinggian 12.500 kaki diatas permukaan laut. Daerah daratan Tibet, yang rata-ratanya terletak 16.000 kaki diatas permukaan laut, mempunyai banyak danau asin. Sekali lagi ini membuktikan adanya air bah.
  5. Terbentuknya Fosil. Fosil hanya ada apabila fosil dengan cepat terbentuk sebelum waktu pembusukan. Penguburan segera merupakan suatu cara metode fosilisasi. Ladang fosil–fosil yang ditemukan di belahan dunia menunjukan bahwa telah terjadi suatu malapetaka yang meliputi seluruh dunia yaitu air bah.
  6. Geolog air Bah. Air bah yang terjadi telah membentuk lapisan kulit bumi yang tidak ada bedanya dengan urutan umur geologis ataupun hasil riset evolusionist, sebab ini telah membuktikan adanya pertarungan hidup mati mahluk hidup saat terjadi air bah. Kita bisa melihat berdasarkan urutannya  yang paling terbawah dalam lapisan bumi adalah amuba atau binatang yang tidak bertulang belakang, disusul amfibi, reptil, unggas, hewan menyusui kemudian monyet dan paling teratas adalah manusia. Ketika banjir terjadi yang lebih pintar berusaha mencari tempat tertinggi, namun tetap mereka hanyut dalam banjir tersebut.
  7. Terbentuknya Batu-Batuan Sedimenter. Batu-batuan sedimenter adalah merupakan batu-batuan yang dibentuk oleh hanyutan air yang ditumpuk oleh endapan lumpur tatkala arus air yang hanyut oleh air itu menjadi lamban geraknya. Fakta yang menunjukkan kenyataan bahwa batu-batuan sedimenter bukan saja meliputi bagian yang rendah dari bumi, tetapi juga meliputi puncak-puncak gunung yang tinggi, membuktikan bahwa bukan saja gerakan air itu meliputi seluruh dunia, melainkan meluas sampai mengenai ketinggian puncak-puncak pegunungan. Tidak dapat disangkal lagi penyebabnya hanya satu kali peristiwa yaitu air bah yang menjadikan demikian.


BUKTI ALKITAB
            Secara pasti pikiran kita tentang peristiwa dahsyat itu telah terbuka dengan membaca bukti ilmiah dari air bah tersebut, namun alangkah baiknya kalau kita melihat secara jelas dan akurat dari Alkitab yang kita yakini sebagai buku yang telah diinspirasi oleh Roh Kudus kepada para penulisnya.


1.            Kej 6:7 Berfirmanlah TUHAN: "Aku akan menghapuskan manusia ....." Kata menghapuskan sama dengan kata membinasakan, kata tersebut identik dengan penghukuman yang secara bersama-sama. Kalau Allah sudah berkata demikian berarti tidak ada mustahil bagiNya untuk mendatangkan air bah sebagai media untuk mengapus manusia.


2.            Kej 6:17 ”... Aku akan mendatangkan air bah meliputi bumi ...” Air bah dalam bahasa Ibrani-nya Mabbul yang berarti banjir besar sedangkan Mayim yang berarti seluruh permukaan bumi tertutup air. Dari asal kata saja sudah jelas mengatakan bahwa bumi tertutup air dan tentunya bersifat universal.
3.            Kej 6:14-16 Buatlah bagimu sebuah bahtera ...” Bahtera, Ark (Inggris) yang berarti kotak atau peti. Bahtera dirancang hanya untuk mengapung dan bukan berpesiar ke daerah yang lebih tinggi. Hitungan bahtera secara matematika yaitu volume isi bahtera 1.400.000 M3. Secara sederhana itu bisa menampung 522 truk besar, satu truk itu bisa berisi 240 ekor domba dan kalau dijumlahkan bisa menampung 125.000 ekor domba. Luasnya dua kali lapangan sepak bola di Jerman. Menunjukan bahwa banjir tersebut bukan main-main. Dan tidak ada unsur dongeng dalam hal ini.
4.            Kej. 6:19-20 Dan dari segala yang hidup, dari segala makhluk, ... bawa satu pasang ... segala jenis burung ...segala jenis hewan, dari segala jenis binatang melata di muka bumi,...” Salah satu alasan mengapa Allah memerintahkan Nuh untuk membawa hewan sepasang-sepasang tentunya untuk melanjutkan generasi hewan tersebut dan tidak punah, kalau tidak demikian, maka kita  tidak pernah melihat yang namanya harimau, domba, cicak, monyet dan belibis didalam dunia ini.
5.            Kej 6:21”... bawalah bagimu segala apa yang dapat dimakan;.... untuk menjadi makanan bagimu dan bagi mereka." Banjir yang dahsyat ini tentunya akan merusak segala sesuatu yang diluar termasuk tumbuh-tumbuhan, apalagi berada dalam bahtera selama satu tahun mereka tidak akan pernah bisa menanam tanaman yang bisa dimakan sebab bumi sudah ditutupi air, untuk itulah penting bagi Nuh untuk membawa makanan untuk mereka dan hewan-hewan yang ada didalamnya.
6.            Kej 7:4 ”...empat puluh hari empat puluh malam lamanya, ....” Selama 22 tahun saya hidup dibumi ini belum pernah saya merasakan bahwa hujan pernah terjadi 40 hari 40 malam, sebab saya yakin bahwa hujan yang tertulis dalam Alkitab itu bukanlah hujan biasa karena ada tujuan yang Allah berikan pada saat itu yaitu air bah.
7.            Kej 7:11-12 ”... pada hari itulah terbelah segala mata air samudera raya yang dahsyat dan terbukalah tingkap-tingkap di langit..” Beberapa dari badan meteorologi dan Geofisika telah memperhatikan adalah lapisan atsmosfir bumi yang menipis kandungan airnya dan itu pernah tertumpah di bumi. Kapan lagi hal itu bisa terjadi kalau bukan pada saat Allah membuka tingkap-tingkap langit. Dilaporkan juga penyebab terjadinya gempa yang dahsyat belakangan ini itu terjadi karena longsornya permukaan bumi. Lalu apa penyebab longsor tersebut itu karena adanya pengosongan mata air.
8.        Kej. 7:19-20 ”... ditutupinyalah segala gunung tinggi di seluruh kolong langit, ...”Daerah yang paling tinggi di bumi ini adalah gunung. Jika Alkitab telah mengatakan bahwa tempat yang paling tinggi yaitu gunung telah tertutupi oleh air, berarti bumi telah penuh dengan air.
9.        Kej. 7:21 Lalu mati binasalah segala yang hidup, yang bergerak di bumi, burung-burung, ternak dan binatang liar dan segala binatang merayap, yang berkeriapan di bumi, serta semua manusia. Tidak dapat dipungkiri bahwa mereka mati disebabkan karena kondisi air yang memenuhi dan menenggelamkan daratan.
10.     Kej. 7:23 ”... hanya Nuh yang tinggal hidup dan semua yang bersama-sama dengan dia dalam bahtera itu...” Dengan jelas Alkitab mengatakan bahwa hanya Nuh dan keluarganya saja yang selamat, sebab hanya  mereka yang ada didalam bahtera tersebut.
11.     Kej.7:24 Dan berkuasalah air itu di atas bumi seratus lima puluh hari lamanya. Nuh dan keluarga memasuki bahtera tersebut pada tanggal 17-2-600 dan air tersebut surut pada tanggal 27-2-601. Berarti air tersebut secara total menutupi bumi selama satu tahun. Coba kita hitung proses hujan 40 hari 40 malam ditambah 150 hari hasilnya adalah total yang komplit.
12.     Kej.8:4 ”... terkandaslah bahtera itu pada pegunungan Ararat. Berdasarkan catatan, gunung tertinggi adalah gunung Ararat yaitu 700 kaki atau 6000 meter. Alkitab mengatakan bahwa bahtera Nuh terkandas di sana, menunjukan bahwa banjir tersebut melampaui gunung tertinggi.
13.     Kej. 8:8-9”... dilepaskannya seekor burung merpati...Tetapi burung merpati itu tidak mendapat tempat tumpuan kakinya dan pulanglah ia kembali mendapatkan Nuh ke dalam bahtera itu,...” Mengapa bukan Nuh sendiri yang melihat apakah air itu surut atau tidak? Nuh tahu bahwa disekeliling bahteranya ada air. Namun ia juga ingin memastikan apakah banjir tersebut melampaui seluruh bumi atau tidak dengan petunjuk burung tersebut.
14.     Kej 8: 11 ”Burung merpati membawa daun zaitun..” Burung merpati yang dilepas oleh Nuh tersebut baru mendapat daun zaitun yang segar setelah tujuh hari Nuh melepaskannya. Betapa lamanya menantikan surutnya air tersebut, karena memang air tersebut dahsyat.
15.     Kej.8:22 ”.... takkan berhenti-henti musim menabur dan menuai, dingin dan panas, kemarau dan hujan, siang dan malam. Saat ini kita telah merasakan pergantian musim karena disebabkan telah terjadinya air bah di bumi ini.
16.     Kej. 9:16-17 Jika busur itu ada di awan, ..... Aku mengingat perjanjian-Ku yang kekal ....” Pelangi yang adalah tanda bahwa Allah tidak akan lagi mendatangkan banjir bah adalah bukti bahwa air bah itu pernah terjadi. Ada seorang penafsir yang mengatakan bahwa setelah Allah menembak bumi dengan anak panah yaitu air bah, maka Ia meletakan busurnya di awan yaitu pelangi sebagai lambang perdamaian.
17.     Kej 9:19 ”... inilah anak-anak Nuh, dan dari mereka inilah tersebar penduduk seluruh bumi. Tidak ada bukti bahwa ada keturunan lain selain keturunan Nuh yang hidup setelah bahtera. Betapa meyakinkannya pernyataan Alkitab bahwa memang benar air bah tersebut dahsyat sampai-sampai orang-orang yang tidak masuk ke dalam bahtera itu mati. Itu muncul dari satu sumber yaitu dari ketiga anak Nuh yaitu Sem, Ham dan Yafet. Dari mereka ini muncul pembagian dasar bagi ketiga jenis ras manusia. Bangsa SEMIT (bangsa-bangsa timur atau Asia), bangsa HAMIT (bangsa Negroit atau Afrika), bangsa JAFETIK (bangsa-bangsa barat atau Eropa). Lihat dalam Kejadian 9:20-27.
18.     Kej. 11:1 ”... seluruh bumi, satu bahasanya dan satu logatnya” Logat dan bahasa yang sama tentunya lahir dari satu keluarga. Setelah air bah, yang hidup hanya keluarga Nuh, dan mereka beranak cucu. Mereka hanya mengetahui bahasa dan logat dari orang yang selamat  dari air bah tersebut.                    
19.     Mazmur 104:5-10; Yesaya 54:9; 2Petrus3:3-6; Lukas 17:26-27. Peristiwa air bah yang ditulis oleh Musa dalam Perjanjian Lama ternyata disetujui oleh beberapa penulis Alkitab lainnya. Dan dikutip berulang-ulang sebagai pelajaran akan hukuman yang serius yang nanti diberikan oleh Allah kepada manusia yang tidak mentaati perintah-Nya.

Daftar Pustaka:
1.     Alkitab Terjemahan Baru LAI
2.     Butt, Kyle and Eric Lyons, Dinosaurs Unleadshed:The True Story About Dinosaurs and Humans, Montgomery: Apologetics Press. Inc,2004
3.     Daniel, Alex (editor), Mengapa Saya Percaya?, Bandar Lampung: AASBS, 2003
4.     E. Hill, Andrew & Walton, John H.,Survey Perjanjian Lama,Malang: Gandum Mas,1996
5.     Lempp, Walter,Dr., Tafsiran Kitab Kejadian, Jakarta:PT. Bpk Gunung Mulia, 1997
6.     Tamale, Harun, ”Catatan Kelas Apologita: Alkitab dan Ilmu Pengetahuan pada Umumnya” Bandar Lampung:AASBS, 2005

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri Populer