SEBUAH BANJIR DAHSYAT YANG PERNAH
TERJADI DI BUMI
Oleh: Adi
Putra Wijayantara, S.Th
Kurang lebih seratus kasus penelitian sejarah, terdapat catatan
tentang air bah yang ditemukan dalam setiap daratan. Beberapa Agama dunia dan juga
tradisi memiliki cerita yang hampir mirip dengan peristiwa air bah. Matsywatara merupakan legenda kuno agama
Hindu yang percaya bahwa jika dunia dirusak oleh air bah maka Wisnu datang
dalam bentuk ikan yang disebut Matsya
dan pergi menyelamatkan Manu, nenek moyang manusia.
Menurut legenda Yunani, manusia di bumi menjadi
jahat. Akhirnya Zeus, pemimpin tertinggi
dewa-dewa dalam mitologi Yunani ingin menghancurkan manusia dengan banjir bah.
Sebelumnya ia memperingati seorang manusia yang bernama Deukalion dan isterinya Pyrrha
tentang bencana tersebut. Mereka ditempatkan dalam peti kayu yang luas oleh Prometheus, salah seorang dewa. Sembilan
hari sembilan malam banjir memenuhi semua lapisan bumi. Dan peti tersebut
kandas di puncak gunung Parnassus.
Di Babelonia,
seorang bernama Utnapishtim
diperingatkan oleh seorang dewa yang bernama Gilgamesh untuk membuat bahtera dan meletakan segala jenis binatang
didalamnya karena banjir akan datang. Ketika banjir berakhir kapal kandas di
gunung Niser. Sastra kuno
Mesopotamia, Epik Atra-Haris berisi
kisah mengenai penciptaan, pertumbuhan jumlah penduduk dan kerusakan oleh air
bah yang memiliki kesamaan dengan Kejadian 2-9.
Di daratan kuno
yang sekarang dikenal dengan nama Meksiko, ada sebuah suku Indian yang disebut ”Toltek” sebuah kata untuk banjir besar.
Dalam legenda mereka, sebuah banjir menghancurkan dunia pertama tahun 1916
setelah dunia diciptakan. Hanya beberapa yang selamat dalam ”Toptlipetlokali” sebutan untuk bahtera.
Juga di daratan Cina, yang terkenal dengan banyak legenda, juga menceritakan
legenda tentang banjir bah.
BUKTI ILMIAH
Sepertinya tidak puas bagi kita
hanya mendengar peristiwa tersebut dari dongeng saja. Berikut ini ada beberapa
bukti ilmiah yang pasti akan semakin membuka pikiran kita tentang adanya air
bah yang dahsyat itu.
- Punahnya Dinosaurus. Kata Dinosaurus berarti kadal ganas. Beberapa ahli telah menemukan fosil dari dinosaurus. Dinosaurus pernah hidup sebelum air bah, tetapi dunia sesudah air bah tidak menunjang peluang hidupnya dinosaurus. Punahnya dinosaurus ini juga karena mereka telah tergiring bersama-sama dalam bahaya atau suatu malapetaka dahsyat yang tentunya itu adalah air bah.
- Batu Bara. Batu bara merupakan sisa-sisa peninggalan sejumlah besar timbunan tumbuh-tumbuhan yang telah membatu yang mengalami karbonisasi. Batu bara merupakan benda yang terbentuk oleh karena adanya sejumlah besar tumbuh-tumbuhan yang berpindah tempat, tertimbun mengalami pembusukan dan terkubur dalam lapisan tanah secara besar-besaran pada masa terjadinya air bah. Batu bara juga ditemukan dalam jumlah besar di kutub selatan bumi sekali lagi ini merupakan petunjuk bahwa ada semacam malapetaka yang dahsyat yang pernah terjadi yaitu air bah.
- Minyak Bumi. Minyak bumi merupakan sisa-sisa yang telah berubah bentuk dari binatang-binatang laut yang telah terperangkap dan terkubur dan juga percampuran dari fosil binatang yang bertulang belakang. Kehadiran minyak bumi juga disebabkan adanya malapetaka yang menyatukan hewan laut dan darat sehingga menghasilkan minyak bumi. Minyak bumi juga ditemukan disetiap belahan bumi ini, sekali lagi ini membuktikan adanya air bah yang menyeret binatang tersebut.
- Laut air asin didaratan. Ada banyak bukti tentang adanya laut asin dipedalaman dan daratan. Beberapa diantara telah hilang namun ada juga yang masih tersisa. Marcopolo pada tahun 1280 membuat peta tentang adanya danau berair asin yang sekarang ini telah kering dan menjadi tambang garam. Australia Tengah, Siberia, padang pasir Sahara dan India memberitakan adanya air asin didaratan. Laut asin juga ditemukan di pegunungan Andes di Bolivia, Amerika selatan, pada ketinggian 12.500 kaki diatas permukaan laut. Daerah daratan Tibet, yang rata-ratanya terletak 16.000 kaki diatas permukaan laut, mempunyai banyak danau asin. Sekali lagi ini membuktikan adanya air bah.
- Terbentuknya Fosil. Fosil hanya ada apabila fosil dengan cepat terbentuk sebelum waktu pembusukan. Penguburan segera merupakan suatu cara metode fosilisasi. Ladang fosil–fosil yang ditemukan di belahan dunia menunjukan bahwa telah terjadi suatu malapetaka yang meliputi seluruh dunia yaitu air bah.
- Geolog air Bah. Air bah yang terjadi telah membentuk lapisan kulit bumi yang tidak ada bedanya dengan urutan umur geologis ataupun hasil riset evolusionist, sebab ini telah membuktikan adanya pertarungan hidup mati mahluk hidup saat terjadi air bah. Kita bisa melihat berdasarkan urutannya yang paling terbawah dalam lapisan bumi adalah amuba atau binatang yang tidak bertulang belakang, disusul amfibi, reptil, unggas, hewan menyusui kemudian monyet dan paling teratas adalah manusia. Ketika banjir terjadi yang lebih pintar berusaha mencari tempat tertinggi, namun tetap mereka hanyut dalam banjir tersebut.
- Terbentuknya Batu-Batuan Sedimenter. Batu-batuan sedimenter adalah merupakan batu-batuan yang dibentuk oleh hanyutan air yang ditumpuk oleh endapan lumpur tatkala arus air yang hanyut oleh air itu menjadi lamban geraknya. Fakta yang menunjukkan kenyataan bahwa batu-batuan sedimenter bukan saja meliputi bagian yang rendah dari bumi, tetapi juga meliputi puncak-puncak gunung yang tinggi, membuktikan bahwa bukan saja gerakan air itu meliputi seluruh dunia, melainkan meluas sampai mengenai ketinggian puncak-puncak pegunungan. Tidak dapat disangkal lagi penyebabnya hanya satu kali peristiwa yaitu air bah yang menjadikan demikian.
BUKTI ALKITAB
Secara pasti pikiran kita tentang
peristiwa dahsyat itu telah terbuka dengan membaca bukti ilmiah dari air bah
tersebut, namun alangkah baiknya kalau kita melihat secara jelas dan akurat
dari Alkitab yang kita yakini sebagai buku yang telah diinspirasi oleh Roh
Kudus kepada para penulisnya.
1.
Kej 6:7
Berfirmanlah TUHAN: "Aku akan menghapuskan manusia ....." Kata
menghapuskan sama dengan kata membinasakan, kata tersebut identik dengan
penghukuman yang secara bersama-sama. Kalau Allah sudah berkata demikian
berarti tidak ada mustahil bagiNya untuk mendatangkan air bah sebagai media
untuk mengapus manusia.
2.
Kej 6:17 ”... Aku akan mendatangkan air bah meliputi
bumi ...” Air bah dalam bahasa Ibrani-nya Mabbul yang berarti banjir besar sedangkan Mayim yang berarti seluruh permukaan bumi tertutup air. Dari asal
kata saja sudah jelas mengatakan bahwa bumi tertutup air dan tentunya bersifat
universal.
3.
Kej
6:14-16 Buatlah bagimu sebuah bahtera ...”
Bahtera, Ark (Inggris) yang berarti
kotak atau peti. Bahtera dirancang hanya untuk mengapung dan bukan berpesiar ke
daerah yang lebih tinggi. Hitungan bahtera secara matematika yaitu volume isi
bahtera 1.400.000 M3. Secara sederhana
itu bisa menampung 522 truk besar, satu truk itu bisa berisi 240 ekor domba dan
kalau dijumlahkan bisa menampung 125.000 ekor domba. Luasnya dua kali lapangan
sepak bola di Jerman. Menunjukan bahwa banjir tersebut bukan main-main. Dan
tidak ada unsur dongeng dalam hal ini.
4.
Kej.
6:19-20 Dan dari segala yang hidup, dari segala
makhluk, ... bawa satu pasang ... segala
jenis burung ...segala jenis hewan, dari segala jenis
binatang melata di muka bumi,...” Salah satu alasan mengapa Allah
memerintahkan Nuh untuk membawa hewan sepasang-sepasang tentunya untuk
melanjutkan generasi hewan tersebut dan tidak punah, kalau tidak demikian, maka
kita tidak pernah melihat yang namanya
harimau, domba, cicak, monyet dan belibis didalam dunia ini.
5.
Kej
6:21”... bawalah bagimu segala apa yang dapat
dimakan;.... untuk menjadi makanan bagimu dan bagi
mereka." Banjir yang dahsyat ini tentunya akan merusak segala
sesuatu yang diluar termasuk tumbuh-tumbuhan, apalagi berada dalam bahtera
selama satu tahun mereka tidak akan pernah bisa menanam tanaman yang bisa
dimakan sebab bumi sudah ditutupi air, untuk itulah penting bagi Nuh untuk
membawa makanan untuk mereka dan hewan-hewan yang ada didalamnya.
6.
Kej 7:4
”...empat puluh hari empat puluh malam
lamanya, ....” Selama 22 tahun saya hidup dibumi ini belum pernah
saya merasakan bahwa hujan pernah terjadi 40 hari 40 malam, sebab saya yakin
bahwa hujan yang tertulis dalam Alkitab itu bukanlah hujan biasa karena ada
tujuan yang Allah berikan pada saat itu yaitu air bah.
7.
Kej
7:11-12 ”... pada hari itulah terbelah segala mata air
samudera raya yang dahsyat dan terbukalah tingkap-tingkap di langit..” Beberapa
dari badan meteorologi dan Geofisika telah memperhatikan adalah lapisan atsmosfir
bumi yang menipis kandungan airnya dan itu pernah tertumpah di bumi. Kapan lagi
hal itu bisa terjadi kalau bukan pada saat Allah membuka tingkap-tingkap
langit. Dilaporkan juga penyebab terjadinya gempa yang dahsyat belakangan ini
itu terjadi karena longsornya permukaan bumi. Lalu apa penyebab longsor
tersebut itu karena adanya pengosongan mata air.
8.
Kej.
7:19-20 ”... ditutupinyalah segala gunung tinggi di
seluruh kolong langit, ...”Daerah yang paling tinggi di bumi ini adalah
gunung. Jika Alkitab telah mengatakan bahwa tempat yang paling tinggi yaitu
gunung telah tertutupi oleh air, berarti bumi telah penuh dengan air.
9.
Kej. 7:21 Lalu
mati binasalah segala yang hidup, yang bergerak di bumi, burung-burung, ternak
dan binatang liar dan segala binatang merayap, yang berkeriapan di bumi, serta
semua manusia. Tidak dapat dipungkiri bahwa mereka mati disebabkan
karena kondisi air yang memenuhi dan menenggelamkan daratan.
10.
Kej. 7:23
”... hanya Nuh yang tinggal hidup dan semua yang
bersama-sama dengan dia dalam bahtera itu...” Dengan jelas Alkitab
mengatakan bahwa hanya Nuh dan keluarganya saja yang selamat, sebab hanya mereka yang ada didalam bahtera tersebut.
11.
Kej.7:24 Dan berkuasalah
air itu di atas bumi seratus lima puluh hari lamanya. Nuh dan keluarga
memasuki bahtera tersebut pada tanggal 17-2-600 dan air tersebut surut pada
tanggal 27-2-601. Berarti air tersebut secara total menutupi bumi selama satu
tahun. Coba kita hitung proses hujan 40 hari 40 malam ditambah 150 hari
hasilnya adalah total yang komplit.
12. Kej.8:4 ”... terkandaslah bahtera itu pada pegunungan
Ararat. Berdasarkan catatan, gunung tertinggi adalah gunung Ararat
yaitu 700 kaki atau 6000 meter. Alkitab mengatakan bahwa bahtera Nuh terkandas
di sana, menunjukan bahwa banjir tersebut melampaui gunung tertinggi.
13. Kej. 8:8-9”... dilepaskannya seekor burung
merpati...Tetapi burung merpati itu tidak mendapat tempat tumpuan kakinya dan
pulanglah ia kembali mendapatkan Nuh ke dalam bahtera itu,...” Mengapa
bukan Nuh sendiri yang melihat apakah air itu surut atau tidak? Nuh tahu bahwa
disekeliling bahteranya ada air. Namun ia juga ingin memastikan apakah banjir
tersebut melampaui seluruh bumi atau tidak dengan petunjuk burung tersebut.
14. Kej 8: 11 ”Burung merpati membawa daun zaitun..” Burung
merpati yang dilepas oleh Nuh tersebut baru mendapat daun zaitun yang segar
setelah tujuh hari Nuh melepaskannya. Betapa lamanya menantikan surutnya air
tersebut, karena memang air tersebut dahsyat.
15. Kej.8:22 ”.... takkan berhenti-henti musim menabur dan
menuai, dingin dan panas, kemarau dan hujan, siang dan malam. Saat ini
kita telah merasakan pergantian musim karena disebabkan telah terjadinya air
bah di bumi ini.
16. Kej. 9:16-17 Jika busur itu ada di awan,
..... Aku mengingat perjanjian-Ku yang kekal ....” Pelangi yang
adalah tanda bahwa Allah tidak akan lagi mendatangkan banjir bah adalah bukti
bahwa air bah itu pernah terjadi. Ada seorang penafsir yang mengatakan bahwa
setelah Allah menembak bumi dengan anak panah yaitu air bah, maka Ia meletakan
busurnya di awan yaitu pelangi sebagai lambang perdamaian.
17. Kej 9:19 ”... inilah anak-anak Nuh, dan dari
mereka inilah tersebar penduduk seluruh bumi. Tidak ada bukti bahwa ada
keturunan lain selain keturunan Nuh yang hidup setelah bahtera. Betapa
meyakinkannya pernyataan Alkitab bahwa memang benar air bah tersebut dahsyat
sampai-sampai orang-orang yang tidak masuk ke dalam bahtera itu mati. Itu
muncul dari satu sumber yaitu dari ketiga anak Nuh yaitu Sem, Ham dan Yafet.
Dari mereka ini muncul pembagian dasar bagi ketiga jenis ras manusia. Bangsa SEMIT (bangsa-bangsa timur atau Asia),
bangsa HAMIT (bangsa Negroit atau
Afrika), bangsa JAFETIK (bangsa-bangsa
barat atau Eropa). Lihat dalam Kejadian 9:20-27.
18.
Kej. 11:1
”... seluruh bumi, satu bahasanya dan satu
logatnya” Logat dan bahasa yang sama tentunya lahir dari satu keluarga.
Setelah air bah, yang hidup hanya keluarga Nuh, dan mereka beranak cucu. Mereka
hanya mengetahui bahasa dan logat dari orang yang selamat dari air bah tersebut.
19.
Mazmur 104:5-10; Yesaya 54:9; 2Petrus3:3-6; Lukas
17:26-27. Peristiwa air bah yang ditulis oleh Musa dalam Perjanjian
Lama ternyata disetujui oleh beberapa penulis Alkitab lainnya. Dan dikutip
berulang-ulang sebagai pelajaran akan hukuman yang serius yang nanti diberikan
oleh Allah kepada manusia yang tidak mentaati perintah-Nya.
Daftar Pustaka:
1.
Alkitab Terjemahan Baru LAI
2.
Butt, Kyle
and Eric Lyons, Dinosaurs Unleadshed:The True Story About Dinosaurs and Humans,
Montgomery: Apologetics Press. Inc,2004
3.
Daniel,
Alex (editor), Mengapa Saya Percaya?, Bandar Lampung: AASBS, 2003
4.
E. Hill,
Andrew & Walton, John H.,Survey Perjanjian Lama,Malang: Gandum Mas,1996
5.
Lempp, Walter,Dr., Tafsiran Kitab Kejadian, Jakarta:PT. Bpk Gunung Mulia, 1997
6.
Tamale, Harun, ”Catatan Kelas Apologita: Alkitab dan Ilmu Pengetahuan pada
Umumnya” Bandar Lampung:AASBS, 2005
Tidak ada komentar:
Posting Komentar