Sabtu, 06 Oktober 2012

BUKAN HATI BIASA Kis. 17:10-12


BUKAN HATI BIASA
Kis. 17:10-12
Oleh: Adi Putra Wijayantara, S.Th
Pendahuluan:
Jemaat di Berea adalah contoh yang signifikan sebagai jemaat yang memiliki hati yang bukan hati biasa. Mereka adalah kumpulan orang-orang unik dengan kreatifitas pikiran yang menarik. Tercatat bahwa mereka “lebih baik hatinya” dari pada orang-orang Yahudi di Tesalonika.
Mereka memiliki pemikiran yang terbuka dan tidak melulu bertahan pada zona kebodohan yang mengarah kepada kesesatan. Mereka tidak menutup hati mereka untuk hal-hal baru. Bukan berarti bahwa mereka memiliki hati yang mudah berubah, namun dengan kerendahan hati mereka menerima sesuatu yang pantas untuk diterima.
Istilah ‘Bukan hati biasa’ merupakan pikiran terbuka yang dimiliki oleh manusia. Perkara ini membutuhkan satu komitmen yang penuh dengan totalitas. Seseorang yang setengah-setengah dalam menentukan keputusan tidak layak dikatakan memiliki hati yang bukan hati biasa.
Tesis: Penting bagi orang Kristen untuk memiliki hati yang bukan hati biasa
Kalimat Pertanyaan: Bagaimanakah cara bagi orang Kristen untuk memiliki hati yang bukan hati biasa?
Kalimat peralihan: Dalam kitab kisah rasul 17:10-12 dituliskan gambaran hati yang bukan hati biasa yang telah dipraktekkan oleh jemaat di Berea yaitu:
Diskusi:
I.                   MENERIMA FIRMAN DENGAN SEGALA KERELAAN (AYAT 11 b)
A.    Kata kerja “menerima,” berarti membuka hati, berkehendak, dan kondisi yang dipupuk dengan hati yang jujur.
B.      “Dengan segala kerelaan”, berarti bersedia dengan ikhlas hati, tidak mengharapkan imbalan, dengan kehendak atau kemauan diri sendiri. Kerelaan hadir dari kerendahan hati yang tulus dan sebuah totalitas yang tercurah dalam sebuah tekad yang bulat dari jiwa.
C.     Refleksi:
1.      Apakah kita menerima firman dengan segala kerelaan? Ataukah kita menerima firman karena paksaan karena terpengaruh motivasi yang salah dalam mengikut Kristus?  (Yak. 1:22)
2.      Seseorang tidak akan mengalami kerugian besar untuk menerima Firman yang telah diilhami Allah, sebab firman memiliki manfaat untuk mengajar, menyatakan kesalahan, memperbaiki kelakuan dan mendidik orang dalam kebenaran (2 Tim. 3:16).
3.      Ilustasi: seorang tukang kayu yang memiliki prestasi bagus, namun saat mau pensiun tidak menerima dengan kerelaan hati mengerjakan rumah yg tuannya perintahkan utk terakhir kalinya. Setalah rumah itu jadi, dia malu dan menyesal sebab ternyata rumah itu dihadiahkan untuk dirinya.
4.      Banyak manusia yang mengalami nasib sama seperti tukang kayu tua tersebut, yang tidak siap dg kerelaan hati untuk menerima firman Tuhan. Sehingga mereka harus menanggung malu pada saat pengadilan Allah nantinya (contoh: kisah orang kaya & Lazarus dlm Lukas 16:19-31 bdg )
II.                            SETIAP HARI MENYELIDIKI KITAB SUCI (AYAT 11 b)
A.    Yang dimaksud ‘setiap hari’ berarti konsisten, terus menerus, dan selalu menjadi prioritas dalam aktifitas harian. Ada kemampuan dalam hari-hari mereka untuk menyediakan waktu untuk belajar firman Tuhan tanpa harus meninggalkan aktifitas bekerja.
B.      Mereka tidak menyerah dalam menyelidiki kitab suci dalam kondisi bagaimanapun.  Kitab suci yang dimaksud adalah Perjanjian Lama, mereka menyelidiki korelasi Keselamatan melalui Kristus di dalam kitab suci yang telah mereka ketahui sebelumnya.
C.     Refleksi:
1.      Apakah kita hanya sekedar menerima firman (menjadi Kristen) dan apatis dengan isi yang ditulis di dalamnya?
2.      Berapa jamkah waktu yang kita sediakan setiap harinya untuk menyelidiki dan belajar firman Tuhan? (2 Kor.13:5; Ratapan 3:40).
3.      Pergunakanlah waktu yang ada (Ef.5:16) untuk meneliti firman Allah (Yak.1:25).
4.      Ujilah segala sesuatu dan peganglah yang baik (1 Tes. 5:21) dengan demikian tidak terpedaya oleh pengajar palsu (1 Yoh.4:1).
Kesimpulan:
Jemaat di Berea merupakan teladan yang tepat bagi kita sekarang ini karena mereka memiliki pemikiran yang terbuka dalam menerima dan menyelidiki kitab suci.
Keselamatan, kecerdasan, pengetahuan, dan kebaikan sebagai orang Kristen tidak akan singgah dalam diri kita bila mana  kita lebih dahulu membuka hati kita untuk menerima kebenaran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri Populer