KEIKHLASAN
Kis.9:36
Oleh: Adi Putra Wijayantara, S.Th
Pendahuluan:
Allah menciptakan menurut gambar dan rupa Allah. Hal
inilah yang membedakan manusia dengan mahkluk lainnya. Oleh karena itu,
kehendak utama Allah adalah manusia yang diciptakannya ini memiliki cara
pandang sebagaimana Allah memandang.
Atribut Allah adalah suci, kasih, adil, baik, benar
dan lain-lain. Semua itu dimiliki Allah dan tanpa keterbatasan. Sementara
manusia diciptakan menurut gambar dan rupa Allah dimaksudkan agar manusia itu
memiliki atribut yang sama dengan Allah sekalipun manusia memiliki
keterbatasan.
Jalan utama bagi manusia untuk selamat adalah masuk ke dalam gereja. Masuk ke
dalam gereja berarti menjadi gereja itu sendiri. Menjadi gereja berarti menjadi
pengikut Tuhan yaitu orang Kristen. Menjadi orang Kristen tidak hanya teori
belaka, namun benar-benar hidup sebagai orang Kristen.
Hal yang teristimewa yang semestinya dimiliki oleh pengikut Tuhan yakni
keiklasan. Kita perlu mempelajari secara seksama mengenai keiklasan sebab tidak
dapat dipungkiri bahwa orang Kristen semestinya hidup dalam zona keiklasan.
Diskusi:
I.
Apakah Keiklasan itu?
A. Keiklasan berarti: tindakan sukarela yang disertai
dengan ketulusan dan berada dalam jalur yang benar.
B. Alkitab menyamakan keiklasan dengan
kasih yang disertai pengorbanan. Sebagaimana Allah mengiklaskan Putra-Nya
diserahkan ke dunia sebagai jurus selamat manusia.
C. Dorkas adalah perempuan Kristen
dalam Alkitab yang memiliki kehidupan yang iklas. Ketika dia mati banyak yang
merasa kehilangan (Kis. 9:36)
II.
Mengapa kita semestinya hidup dalam keiklasan?
A. sebab kita diminta untuk berada dalam kebenaran, namun
berada kebenaran saja belum cukup. Sebab dibutuhkan keiklasan di dalam
menjalankan kebenaran itu (Matius 6:33).
B. Pertobatan dari dosa membutuhkan
sebuah keiklasan (1Yohanesn 1:9).
C. Penghuni surga adalah orang-orang
yang iklas.
III.
Bagaimana menanamkan keiklasan di dalam kehidupan
kita?
A. Mengetahui sumber untuk mempelajari keiklasan itu
yaitu dari Alkitab (2 Tim.3:16)
B. Belajar dari kehidupan Yesus
Kristus.
C. Tidak menunda-nunda namun memulai dari sekarang.
Kesimpulan:
Tak dapat dipungkiri bahwa kita semestinya hidup benar
di hadapan Allah. Hidup benar tidak mungkin ada tanpa adanya keiklasan. Oleh
karena itu marilah kita pelihara sikap tersebut di dalam kehidupan kita
sehingga kita dapat menjadi orang Kristen yang memberi teladan yang baik kepada
orang-orang yang ada di sekitar kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar