SELAMA MASIH ADA KESEMPATAN
Galatia
6:10
Oleh:
Adi Putra Wijayantara, S.Th
Pendahuluan:
2.
“Selama masih ada kesempatan” berbicara tentang sisa usia
manusia dan juga orang Kristen.
3.
Kapan kita memiliki kesempatan? Ya sekarang dan sampai kita
menhembuskan nafas terakhir. Lalu apa kontribusi kita selama ada kesempatan
yang tersisa ini?
Tesis:
Penting bagi orang kristen untuk mengetahui kehidupannya selama ada kesempatan.
Kalimat
Pertanyaan: Apa saja yang perlu orang kristen ketahui selama masih ada
kesempatan ini?
Kalimat
Peralihan: yang perlu orang kristen ketahui adalah:
Diskusi:
I.
Berbuat Baik
A.
Pengertian berbuat
baik: “Berbuat sesuai dengan etika dan hukum Kristus”. “Berbuat baik” menurut
dunia jauh berbeda dengan “berbuat baik” menurut Allah. Berbuat baik menurut
Allah selalu berbicara kebenaran. Bicara dan tindakan sejalan.
B.
Perbuatan baik adalah
hasil dari buah yg baik. Buah yg baik bersumber dari tanah yg baik (hati yg
baik) tidak ada kepura-puraan (Matius 13:23).
C.
Aplikasi:
1.
Apakah perbuatan baik
yang selama ini kita perbuat?
2.
Pernahkah kita ingin
berbuat baik, namun terkendala dg berbagai hal?
3.
Pernahkah hati nurani
kita untuk berbuat baik terhalang oleh karena egoisnya kita?
4.
APAKAH kita berbuat
baik seperti orang munafik? Dihati dan perbuatan tdk selaras? Ilustrasi BIBIR
dan SINGA
II.
Kepada semua orang,
teristimewa kepada saudara seiman.
A.
“Semua orang” berarti
tanpa pengecualian. Apa pun sukunya, apa pun warna kulitnya, apa pun bahasa
atau logatnya, apa pun karakternya, bagaimana pun bentuk fisiknya, apa pun
jenis kelaminnya, berapapun usianya, sekali pun dia sempurna atau tidak
sempurna fisiknya, apapun pendidikannya, status sosialnya, apa pun jabatannya,
pekerjaannya, jahat atau baik, kriminal atau bukan kriminal, cacat atau tidak
cacat, miskin atau kaya, dll.
B.
“saudara seiman”
adalah spesial, terutama. Saudara kandung = lahir dari satu rahim ibu yg sama.
Seiman= iman kepada Kristus (Roma 10:17). Iman yang percaya bahwa Allah
menciptakan langit dan bumi, iman yang percaya bahwa Yesus Kristus adalah Anak
Allah yg mati untuk menebus dosa manusia, iman akan pengharapan surga. Bertobat
dan menerima diri dibaptis.
C.
Mengapa saudara
seiman lebih spesial? Mereka adalah tim kita. Tim untuk apa? Menaklukan
orang-orang dunia. Memperkenalkan Kristus kepada mereka.
D.
Bagaimana bentuk
kebaikan kita kepada saudara seiman?
1.
Memperhatikan
kekurangan mereka. Jasmani dan rohani.
2.
Jasmani= bukan
berarti bahwa kita mengajarkan mereka malas, bukan menekankan sosial gospel
(menguatkan iman mereka dg beras), bukan berarti bahwa mengajarkan mereka tidak
mau bertanggung jawab namun disini lebih menekankan sisi kemanusiaan kita
sebagai orang kristen akan penting dan berharganya mereka. Tuhan tidak
mengajarkan kita menjadi naif, menutup mata di saat ada saudara seiman yg
benar-benar ditolong.
3.
Rohani= kuatkan
mereka melalui pengajaran, pendekatan rohani.
Kesimpulan:
1.
Kapan kita memiliki
kesempatan? Sekarang. Mari perbuatlah kebaikan itu. Jangan ditunda apalagi
mengabaikannya. Sebab Yakobus berkata, “Jadi jika
seorang tahu bagaimana ia harus berbuat baik, tetapi ia tidak melakukannya, ia
berdosa” (Yak. 4:17).
2.
Usia manusia??
3. Kisah raja dan sekantong emas kehidupan. Kisah ini membuat kita berpikir. Sudahkah kita membuat jalan
lebih lancar bagi orang lain? Sudahkah kita membantu menyingkirkan puing-puing yang
menghalangi jalan orang lain? Atau apakah kita berpura-pura tidak melihat puing
itu?
Atau, yang lebih buruk, apakah kita hanya mengeluh tentang semua "puing" yang kita temukan di jalan dan tidak berbuat apa-apa untuk mengatasi? Apakah kita melewatkan kantung emas itu karena kita tidak menyingkirkan "puing" untuk orang lain ? Pernahkah kita ingin mengetahui berapa banyak kantung emas yang kita lewatkan karena tidak cukup peduli menyisihkan waktu untuk memindahkan atau menyingkirkan puing-puing di sepanjang jalan demi kenyamanan orang lain dan kemudahan orang lain ?
Atau, yang lebih buruk, apakah kita hanya mengeluh tentang semua "puing" yang kita temukan di jalan dan tidak berbuat apa-apa untuk mengatasi? Apakah kita melewatkan kantung emas itu karena kita tidak menyingkirkan "puing" untuk orang lain ? Pernahkah kita ingin mengetahui berapa banyak kantung emas yang kita lewatkan karena tidak cukup peduli menyisihkan waktu untuk memindahkan atau menyingkirkan puing-puing di sepanjang jalan demi kenyamanan orang lain dan kemudahan orang lain ?
bagus di
BalasHapus