Sabtu, 06 Oktober 2012

SAAT KEMATIANKU SUDAH DEKAT (2 Tim. 4:6-8)


SAAT KEMATIANKU SUDAH DEKAT
2 Tim. 4:6-8
Oleh Adi Putra Wijayantara, S.Th

Pendahuluan:
Sebelum menghadapi eksekusi mati di bawah pemerintahan kaisar Nero, Paulus menyampaikan sebuah pesan kepada Timotius sebagai bentuk dorongan, nasehat dan didikan kepadanya.
Saat terakhir inilah merupakan puncak bagi Paulus untuk menyampaikan berita sukacita, sekalipun bagi orang dunia ini merupakan berita dukacita, namun dengan ketulusan hati Paulus yakin akan upah yang dia dapat dari kerja kerasnya sebagai seorang Kristen.
Kematian merupakan bagian dari kehidupan manusia. Tidak ada seorang pun yang dapat menghindarinya. Terkadang, ketika berbicara tentang kematian sebagian orang tidak menganggap hal tersebut sebagai sesuatu yang serius dan malahan menganggap bahwa kematian tidak akan pernah mampir dalam hidupnya.

Proposisi: Kita dapat mempelajari keyakinan Paulus saat menghadapi kematian.
Kalimat Pertanyaan: Apa yang dapat kita pelajari dari keyakinan Paulus saat menghadapi kematiannya?
Kalimat Peralihan: Yang dapat kita pelajari dari keyakinan Paulus saat menghadapi kematiannya adalah:
Diskusi:
I.                   Dia telah mengakhiri pertandingan dengan baik (ayat 7).
A.    Pertandingan hidup yang diakhiri dengan baik. Dia adalah olahragawan rohani yang mengikuti perlombaan sesuai dengan prosedur lomba.
1.      Pertama-tama ia melatih tubuhnya (1 Kor.9:27)
2.      Dia adalah seorang pelari yang memiliki tujuan dan seorang petinju rohani yang tidak sembarangan memukul (1 Kor.9:26).
B.     Latar belakang kehidupannya yang adalah seorang Farisi yang fanatik terhadap hukum Taurat. Namun telah bertobat menjadi orang Kristen dan sekaligus menjadi rasul bagi non Yahudi (Kis. 9:15-19).
C.     Aplikasi:
1.      Sampai saat ini, apakah kita berbuat seperti yang Paulus lakukan?
2.      Sejauh mana lintasan yang kita lalui sekarang ini? Pernahkah kita melanggar dari lintasan hidup ini?
3.      Kemanakah kita memukul dan kemanakah kita berlari? (Matius 6:33, Filipi 3:13-14)
II.                Dia mempunyai pengharapan yang besar untuk memperoleh mahkota kebenaran (ayat 8)
A.    Mahkota Kebenaran adalah Panggilan surgawi dari Allah (Fil.3:14). Zaman Romawi hadiah yang disematkan ke kepala seorang pemenang pertandingan adalah daun zaitun. Daun zaitun bisa layu, namun mahkota kebenaran Allah kekal selamanya (Wahyu 3:11).
B.     Fokus Paulus dalam mengejar mahkota kebenaran sehingga dia tidak pernah lalai dalam langkah kehidupannya (1 Kor.9:25).
C.     Aplikasi:
1.      Apakah kita mempunyai pengharapan seperti Paulus? (Filipi 1:21)
2.      Paulus mengejar Mahkota? Apakah kita mengejar mahkota yang sama dengan dia?
3.      Mengejar mahkota? Interpretasi orang tentang mahkota sekarang ini berbeda. Bagi sebagian orang mahkota dipandang sebagai bentuk materi, kekuasaan dan lain sebagainya.
4.      Demas karena dunia meninggalkan Paulus (2 Tim.4:10), Ananias dan Safira menipu rasul-rasul karena godaan harta (Kis 5:2-11), Deotrefes  ingin menjadi orang terkemuka (3 Yoh. 1:9)
Kesimpulan:
Paulus merupakan figur seorang yang memiliki konfiden yang kuat dalam menghadapi kematiannya.
Barangkali salah satu diantara kita memiliki ketakutan yang besar saat berbicara tentang kematian atau terkadang kita menganggap kematian tidak pernah singgah di dalam kehidupan kita, namun perlu kita ingat bahwa kita tidak akan pernah takut menghadapi kematian bila mana kita berbuat seperti Paulus.
Kapan dan di mana pun kita mati kita tidak akan takut bila kita menjalankan hidup ini dengan berada dalam pertandingan yang kita ikuti dengan baik dan memiliki pengharapan untuk memperoleh mahkota kehidupan yang telah tersedia buat kita.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri Populer