Selasa, 09 Oktober 2012

PILIHLAH JALAN ITU DARI SEKARANG! Matius 7:13-14


PILIHLAH JALAN ITU DARI SEKARANG!
Matius 7:13-14
Oleh Adi Putra Wijayantara, S.Th

Pendahuluan
  1. Manusia yang diciptakan menurut gambar dan rupa Allah, memiliki keinginan yang tinggi di dalam dirinya. Ada tiga unsur dalam jiwa manusia yaitu intelektual, emosional dan kehendak. Manusia memiliki kehendak untuk memilih yang benar dan yang salah.
  2. berbicara tentang pilihan manusia pada dasarnya memilih sesuatu yang nyaman dan damai. Manusia memilih barang yang berkualitas dengan harga yang murah dan lain sebagainya.
  3. Dalam kitab weda dikatakan ada empat jalan menuju Moksa. Dalam keyakinan umat Hindu, Moksha merupakan suatu keadaan di mana jiwa merasa sangat tenang dan menikmati kebahagiaan yang sesungguhnya karena tidak terikat lagi oleh berbagai macam nafsu maupun benda material. Pada saat mencapai keadaan Moksha, jiwa terlepas dari siklus reinkarnasi sehingga jiwa tidak bisa lagi menikmati suka-duka di dunia. Oleh karena itu, Moksha menjadi tujuan akhir yang ingin dicapai oleh umat Hindu. Bagaimanakah mencapai Moksa itu?
  4. Kebanyakan sekarang ini orang-orang bingung untuk memilih jalan mana yang akan mereka tempuh. Kebingungan tersebut terjadi oleh karena begitu banyak ajaran dan penghalang yang beraneka ragam yang ada di depan mata.
  5. Yesus mengajarkan hanya ada dua jalan yang berbeda yang mana manusia itu harus memilih salah satunya. Jalan itu berbeda dari ukuran dan berbeda pula arah atau tujuan yang akan dicapai. Setiap manusia yang ada di dunia ini diberi kebebasan untuk memilih jalan mana yang akan mereka capai.

Tujuan: Agar Kita memiliki bayangan jalan mana yang kita tempuh dan tentunya kita akan memilih jalan yang terbaik serta berjuang dalam menempuhnya.

Pertanyaan: Apakah dua jalan yang akan kita pilih dari sekarang?

I.                   JALAN YANG LEBAR NAMUN MENUJU KEBINASAAN
A.     Mengapa jalan tersebut dikatakan lebar?
1.       Dikatakan lebar karena memberikan kebebasan yang buta bagi manusia yang menempuh jalan tersebut.
2.       Jalan itu luas tanpa batas, orang bebas berbuat semaunya tanpa kendali. Tanpa aturan yang ada.
3.       Siapa diantara kita yang tidak suka jalan itu lebar? Bebas dari macet dan ingin sampai ke tujuan dengan cepat.
B.     Apa yang dimaksud dengan kebinasaan tersebut? Dalam bahasa aslinya disebutkan “Hancur lebur,” Kebinasan tersebut lebih mengarah kepada hukuman yang kekal dari Allah. Kesengsaraan dan penyesalan yang dalam. Lih.
C.     Mengapa banyak orang akan melintasi jalan tersebut? Karena tidak ada aturan yang mengikat, tidak ada gangguan, mudah saja untuk ditempuh kapan saja dan dalam kondisi apa saja.
D.     Dunia sekarang ini menyediakan akses bagi mereka yang mau berjalan di jalan yang lebar. Bila seseorang berada dalam jalan yang lebar maka dia akan berbuat sesukanya sebab tidak ada aturan yang membatasi. Jalan lebar membuat manusia tidak peduli akan hukum Allah, tidak menghargai aturan yang ada dan malah menciptakan peraturan semau sendiri.
E.      Jalan yang lebar bagi orang kaya yang bodoh dalam Luk.12:13-21 memperbesar lumbung serta makan dan bersenang-senang. Jalan yang lebar bagi Yudas Iskariot adalah menjual Tuhan Yesus dengan 30 keping perak. Jalan yang lebar bagi Petrus adalah menyengkal Yesus sebanyak tiga kali. Jalan yang lebar bagi Demas adalah lebih mengutamakan hal-hal dunia dan menghindari hal-hal rohani. Jalan yang lebar bagi
F.      Aplikasi: Bagaimana kita tahu bahwa kita berada dalam jalan yang lebar yang dimaksud? Tidak peduli dengan aturan yang ada. Tidak peduli dengan orang lain. Tidak peduli terhadap ketetapan  Allah. Kita tidak pernah merasa teraniaya. Karena kita kompromi dengan dosa. Jalan Lebar: membiasakan diri acuh tak acuh dengan program yang telah disepakati jemaat. Berusaha mencari cara untuk menghindar mengikuti kebaktian,  menghindari kelas Alkitab, kemalasan rohani yang sengaja dibangun untuk melumpuhkan semangat kerohanian. Mengurangi jumlah persembahan yang seharusnya dipersembahkan kepada Tuhan. Tidak semangat dalam bernyanyi. Tidak serius memperhatikan pengkhotbah. Tidak mengerjakan PR gereja. Kebinasaan: Kemurtadan, rapuhnya iman dan yang paling serius adalah kebinasaan yang kekal di dalam neraka.
II.                JALAN YANG SEMPIT NAMUN MENUJU KEHIDUPAN.
A.     Mengapa jalan tersebut dikatakan sempit? Karena jalan itu menggambarkan betapa sukarnya menempuh surga. Perjalanan sempit tersebut kita alami selama kita hidup di dunia ini. Diantaranya adalah: aniaya serta godaan yang kita terima. Dikatakan sempit karena kita mesti berkorban ketika melewatinya. Kita mesti bersabar saat melewatinya.
B.     Orang Yahudi yang mendengar pengajaran Yesus ini mengerti apa yang dimaksud dengan jalan yang sempit. Dalam catatan Yahudi, daerah Palestina merupakan medan pertempuran antara bangsa Mesir melawan bangsa Persia, Yunani melawan Medo Persia, Yunani melawan Romawi. Sebab Palestina berada di tengah-tengah. Akibatnya penduduk Yahudi yang bermukim di Palestina terkena serbuan prajurit-prajurit yang sedang berperang tersebut. Untuk menghindar dari serangan tersebut terkadang mereka melarikan diri melewati gua-gua yang sempit, licin dan berbatu tajam. Kondisi ini menyulitkan mereka untuk membawa banyak harta mereka, yang dapat mereka selamatkan adalah hanya diri mereka. Namun hal ini membuat mereka selamat.
C.     Apa yang dimaksud dengan kehidupan tersebut? Kehidupan yang dimaksud di sini ialah pahala atau upah kekal. Cont.:
1.       Paulus berlari mengejar hadiah surgawi (Fil.3:14) dan dengan yakin dia akan mendapatkannya (2 Tim.4:7-8).
2.       Setia sampai mati maka akan memperoleh mahkota kehidupan (Wahyu 2:10).
D.     Mengapa sedikit orang yang melintasi jalan tersebut? Karena ada perjuangan untuk melintasinya dan ada cobaan serta godaan yang serius di dalamnya. Terkadang membutuhkan waktu yang lama serta kesabaran yang besar dalam menempuhnya.
1.       Dari 603.550 orang Israel yang berangkat dari Mesir hanya dua dari jumlah itu yang selamat yaitu Yosua dan Kaleb.
2.       Diantara dua belas pengintai Israel hanya 2 orang yang membawa berita kebenaran walaupun mereka menerima konsekuensi.
3.       Dari banyaknya jumlah manusia pada zaman Nuh hanya 8 orang yang selamat.
4.       Mayoritas bukanlah jaminan bahwa itu adalah benar, sebab Allah akan tetap berpihak kepada orang yang benar sekalipun dalam jumlah sedikit.
E.      Apakah kita menyadari bahwa sekarang ini kita telah berada dalam jalan yang sempit itu. Kita ingin mendapat kehidupan kekal, namun jalan itu sempit, apa yang harus kita lakukan?
F.      Jalan yang sempit bagi Nuh adalah bersabar dan bertekun dalam membangun bahtera. Jalan yang sempit bagi Abraham adalah meninggalkan Ur- Kasdim. Jalan yang sempit bagi bagi Matius meninggalkan pekerjaannya sebagai Pemungut Cukai dan menjadi murid Yesus. Jalan yang sempit bagi Paulus adalah meninggalkan kefarisiannya dan menjadi rasul Kristus yang benar-benar teraniaya. Jalan yang sempit bagi Orang smaria yang baik hati berkorban waktu, tenaga dan uang untuk menolong seseorang yang dirampok.
G.     Aplikasi bagi jemaat: sadarkah kita bahwa jauhnya tempat ibadah yang kita tempuh merupakan jalan yang sempit bagi kita? Sadarkah kita bahwa berkorban untuk pekerjaan gereja merupakan jalan yang sempit bagi kita? Sadarkah kita bahwa mengasihi dengan berkorban untuk sesama terlebih kepada saudara seiman merupakan jalan yang sempit bagi kita? Sadarkah kita bahwa berkorban waktu dan tenaga untuk mengikuti program yang sudah disepakati jemaat adalah jalan yang sempit bagi kita?
H.      Pepatah: “Berakit-rakit ke hulu berenang-renang ketepian bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian.”
Kesimpulan
Hanya ada dua jalan yang akan kita tempuh mulai dari sekarang ini yakni yang lebar dan yang sempit. Kita tidak bisa melintasi kedua-duanya. Dan kita diajak untuk melintasi salah satu dari keduanya. Kita tidak dapat menghindari kedua jalan tersebut. Kita harus memilih salah satu jalan itu. Kita sendiri yang menentukan dan tidak bisa diwakilkan oleh siapapun juga, jadi renungkan dari sekarang pilihlah jalan untuk kita sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri Populer